Dari kabar terbaru, ternyata teknologi harddisk masih jauh dari akhir hayatnya. Bahkan tampaknya, dalam waktu dekat akan melihat peningkatan kapasitas hingga enam kali lipat dibanding kapasitas maksimal harddisk yang ada saat ini |
Menurut sejumlah peneliti asal Singapura, mereka berhasil menemukan formula untuk melipatgandakan kapasitas harddisk. Caranya ternyata sangat sederhana. Cukup menggunakan garam dapur, atau sodium chloride saja.
Peneliti dari Institute of Material Research and Engineering, Agency for Science, Technology and Research, serta National University of Singapore serta Data Storage Institute, menggunakan teknologi harddisk terkini dan melakukan satu langkah tambahan pada proses e-beam lithography saat memproduksi harddisk.
Dikutip dari A-Star, Senin 24 Oktober 2011, tujuan penambahan langkah ini adalah untuk memproduksi nanostruktur yang lebih rapi di permukaan harddisk.
Hasil akhirnya adalah nanoscopic magnetic grain (berukuran masing-masing antara 7-8 nanometer) di permukaan harddisk yang biasanya terdistribusi secara acak, di mana beberapa puluh di antaranya digunakan untuk menyimpan satu bit, oleh peneliti kini dibuat menjadi berukuran sekitar 10 nanometer, namun bisa menyimpan data lebih banyak.
Metode ini memang masih membutuhkan banyak perbaikan, karena rata-rata peneliti hanya mampu mendongkrak kapasitas simpan dari 0,5 terabit per inci persegi menjadi 1,9 terabit atau hingga 3,3 terabit per inci persegi. Namun menggunakan metode ini, data bisa menjadi sangat dipadatkan. Ini merupakan langkah awal menuju target para peneliti yakni menembus 10 terabit data per inci persegi.
Temuan ini tentunya sangat menarik untuk disimak mengingat SSD sudah semakin murah dan kapasitasnya terus meningkat. Sayangnya, SSD tidak mampu bersaing dengan harddisk dari sisi harga per GB.
Di sisi lain, saat ini pengguna komputer semakin banyak menyimpan data dibandingkan sebelumnya. Artinya, harddisk yang jauh lebih besar sangatlah penting. Tetapi, dengan segera hadirnya harrddisk berkapasitas 4TB di pasaran, setidaknya pengguna tidak perlu terlalu khawatir (sumber: vivanews)